Ketika hidup mulai berdesak-desak tak karuan, kesibukan brutal membuat kita lupa bagaimana cara bernafas, saatnya menemukan kedamaian, meluangkan waktu bagi diri, dan berfokus pada keindahan ‘tidak melakukan apa-apa’. Niksen, satu filosofi dari gaya hidup Belanda yang mengajak kita untuk menata kesadaran.
Niksen mengajak kita untuk melakukan hal-hal sederhana yang
menenangkan pikiran dan lelahnya badan, melalui aktivitas: membaca buku,
berjalan di alam, atau pun dengan melamun. Bukan berarti kita harus berhenti
atau tanpa tujuan, tetapi Niksen membantu kita untuk menemukan keseimbangan
antara kesibukan dan relaksasi.
Niksen,Lebih Dari Sekadar Leyeh-Leyeh
Di tengah kesibukan dan budaya kerja keras yang mendominasi,
Niksen hadir sebagai angin segar yang mereka bawa dari Negeri kincir angin.
Bukan untuk menjajah, tapi menawarkan filosofi hidup yang berfokus pada
keindahan “tidak melakukan apa-apa” dan juga bukan sekedar leyeh-leyeh
berkepanjangan.
Berasal dari kata Belanda "niks" yang berarti
"tidak ada" dan "lekker" yang berarti "lezat"
atau "menyenangkan". Menemukan sedikit waktu untuk mengajak kita
menikmati momen kesunyian, dan tarikan kerelaan tanpa dibebani oleh target pekerjaan.
Gaya Hidup ala Orang Belanda
Bagi orang Belanda, Niksen bukan hanya kebiasaan, tetapi
gaya hidup yang diyakini dapat meningkatkan kebahagiaan, kreativitas, dan
produktivitas. Mencoba dengan penuh untuk melepaskan diri dari kesibukan dan
tekanan sehari-hari.
Memungkinkan kita untuk memulihkan tenaga, semangat, dan
kelelahan dalam sisi mentalitas dan fisik, sekaligus menemukan pencarian atas
ide-ide baru, seraya memperjelas perspektif tentang apa yang sedang kita
kerjakan.
Meskipun terkesan “Apaan seeh ini”, Niksen membutuhkan
latihan juga lho. Dan tentu saja, di era modern yang serba sat-set ini, Niksen
bisa menjadi tantangan berbeda dengan cara-cara tersendiri. Walaupun,
manfaatnya bagi kesehatan mental dan kesejahteraan tidak dapat dipungkiri.
Menemukan Satu Kesamaan
Mungkin saja ini satu pemikiran yang tak beralasan (koreksi
jika salah), tapi menurut pendapat penulis secara pribadi, ada beberapa kecocokan
anatara konsep Islam dengan prinsip-prinsip Niksen lho, seperti:
1. Tasawuf, yaitu berfokus pada pengembangan
spiritual dan pencapaian ketenangan batin. Tasawuf mengajarkan kita berbagai
praktik untuk menenangkan pikiran di kepala, seperti meditasi, zikir, dan
kontemplasi.
2. Zuhud, yaitu menekankan pada kesederhanaan dan
ketidakterikatan pada hal-hal duniawi. Zuhud mengajarkan kita untuk hidup
dengan apa yang kita miliki dan tidak terobsesi dengan material dan angka.
3. Tawakkal, yaitu keyakinan bahwa segala sesuatu
terjadi atas kehendak Allah SWT. Ini mengajarkan penulis untuk berserah diri
kepada Allah dan tidak terlalu cemas dengan masa depan.
4. Sabar, yaitu Menerima keadaan ini dengan lapang
dada dan tidak mudah marah atau kecewa. Syukur-syukur membantu kita untuk tetap
tenang dan fokus pada saat ini, bahkan dalam situasi yang sulit.
5. Syukur, yaitu rasa terima kasih atas segala nikmat
yang diberikan Allah SWT. Rasa syukur membantu kita untuk fokus pada hal-hal
positif dalam hidup dan menghargai apa yang kita miliki.
Bagaimana Cara Menerapkan Niksen
Mudah saja. Luangkan waktu sekitar 10-15 menit setiap hari
untuk melakukan sesuatu yang kamu sukai. Pastinya menenangkan pikiran kan. Berenang di air
kolam dengan kejernihan layaknya sprite, membuat kita tenang dan membebaskan
beban diri dari tekanan. Suuuurrr!
Lepaskan semua, lepaskan, karena masa lalu dan masa depan
sudah dikuasakan.
Matikan notifikasi dari semua aplikasi di gadget, termasuk joget-joget
gak karuan di TikTok, media sosial, email, dan pesan instan. Tentunya agar
membantu kita tidak tergoda untuk terus-menerus memeriksa “Ada apa yang terbaru
hari ini”. Simpan itu di tempat berbeda atau di tempat yang sulit kamu jangkau.
Lakukan itu secara impulsif (tanpa pikir panjang).
Melamun? Boleh saja. Renungkan keadaan saat ini dan rasakan suasana
di sekitar kita. “Gue ada disini ini nih!” Bukan sekadar berdiam diri, tapi meluangkan
waktu secara sadar untuk menenangkan pikiran, tubuh melalui aktivitas yang
membantu kita terhubung dengan apa yang ada sekarang.
Jangan terburu-buru dan nikmati prosesnya.
Menikmati proses itu bukan hanya tentang mencapai tujuan
akhir, tetapi tentang menemukan setiap langkah perjalanan, termasuk “pola pikir
seperti apa ini?”, detail-detail yang terkecil, kesabaran yang kokoh, dan juga apresiasi
keberhasilan.
Bersikap terbuka dan biarkan pikiran itu mengembara. Buka
pikiran mu untuk menerima ide, pengalaman, dan perspektif baru. Temukan apa
yang bisa kita pelajari dan berkembang, melihat zona dengan cara yang lebih
luas. Meniti segala asumsi, zona nyaman, empati, dan kesadaran akan bias diri
sendiri.
Menemukan Keseimbangan Antara Kesibukan, Kreativitas, Keheningan, dan
Relaksasi
Mencoba Niksen tidak berarti harus stop kerja atau
menjalani hidup ugal-ugalan, banting tulang tanpa ada tujuan, seperti: orang
yang kebanyakan lembur hingga mati, atau merusak organ dalam. Justru,
Niksen membantu kita untuk bekerja lebih efektif dan menikmati hidup dengan
lebih totalitas.
Meluangkan waktu untuk Niksen, kita dapat menemukan
keseimbangan antara kesibukan, kreativitas, keheningan, dan relaksasi, demi
menyusun kesadaran dalam menjalani hidup dengan lebih teratur, bahagia, dan penuh
kedamaian.
Sungguh amat beruntung jika kamu termasuk orang yang
mengambil ukuran yang tepat lagi presisi untuk dirimu sendiri, dan memiliki
keseimbangan secara adil antara apa yang bisa kita peroleh, dengan apa yang
bisa kita gunakan. Jangan memaksakan diri terlalu keras sehingga kamu lupa
menikmati hidup dan berucap syukur.
Hal terbaik hari ini adalah ketika keseimbangan itu tetap
kamu jaga, mengakui kekuatan besar di sekitar kita, dan itu juga ada di dalam
dirimu walaupun hanya sedikit. Lakukan itu, hidup dengan itu, Dan kamu
benar-benar orang yang beruntung. Apa itu?
Jawablah dengan bijak.
Post a Comment